Wirausahawan Sosial (social entrepreneur)

Popularitas Membahayakan Seorang Social Entrepreneur
Wirausahawan Sosial (social entrepreneur)
Berbeda dari wirausahawan umumnya, wirausahawan sosial (social entrepreneur) adalah orang yang berwirausaha dengan memberdayakan masyarakat, bisa di lingkungan sekitarnya atau di manapun, sebagai solusi masalah yang terjadi di lingkungan tersebut.
Seluruh keuntungan yang didapatkan dari kegiatan wirausaha sosial sepenuhnya digunakan untuk menjaga keberlangsungan usaha tersebut atau lebih tepatnya untuk membangun lingkungan sekitarnya. Bukan untuk keuntungan pribadi.
Salah satu contoh kegiatan wirausaha sosial adalah memberdayakan masyarakat untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi untuk dijual. Keuntungannya untuk mempertahankan program tersebut sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat di lingkungan tersebut.
"It's a calling. Melakukan ini seperti sebuah panggilan dari dalam hati. Mungkin tidak semua orang punya panggilan seperti ini," ujar Micheal Tampi, Founder Kinara, usai acara penghargaan Nutrifood Leadership Award 2013 di Canteen Plaza Indonesia, Jumat (8/11/2013) petang.
Kinara adalah sebuah perusahaan venture capital yang memberikan modal kepada para start-up, dalam hal ini adalah para wirausahawan sosial.
Berperan layaknya stake holder, Kinara pun selektif dalam memilih start-up yang tepat untuk mendapat suntikan modalnya.
Dalam perkembangannya di Indonesia, Michael mengatakan wirausahawan sosial mulai bermunculan seiring dengan makin banyaknya perusahaan besar yang mengadakan program pembinaan kewirausahawan sosial sebagai program Corporate Social Responsibility.
"Banyak orang Indonesia yang berpotensi, namun mereka tidak tahu harus mencari pembinaan di mana. Trennya, tahun ini Indonesia masih dalam tahap edukasi kewirausahawan sosial. Mungkin 2014 ke atas, banyak wirausahawan andal bermunculan," kata Michael.
Apakah Anda adalah salah seorang yang memiliki "panggilan" untuk berwirausaha sosial?
Lantas, seperti apakah wirausahawan sosial yang baik itu?
Bersama timnya di Kinara, Michael mencari para wirausahawan sosial yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun  lingkungan sekitarnya.
"Seorang wirausahawan sosial harus berpikir dengan otak, dan bertindak dengan hati," ujar Michael.
Popularitas atau ketenaran, kata Michael, adalah hal yang paling berbahaya buat seorang wirausahawan sosial.
"Tepuk tangan, pujian, dan ketenaran sangat membahayakan karena bersifat destruktif," kata pria lulusan University of Wollongong, Sydney, Australia, itu.
Michael mencontohkan wirausahawan sosial yang "ketagihan" menjadi pembicara di banyak acara berisiko melupakan tanggung jawab utamanya untuk membangun lingkungannya.
"Maka itu, seorang wirausahawan sosial tetaplah rendah hati dan bertapak pada bumi," jelas Michael.
Kinara dapat dihubungi di www.kinaraindonesia.com.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Source : tribunnews.com











Post a Comment

Previous Post Next Post